Dermatolog Ungkap Perbedaan Hydrating dan Moisturizing, Begini Cara Menentukan Kebutuhan Kulitmu -->

Advertisement

Masukkan script iklan 970x90px

Dermatolog Ungkap Perbedaan Hydrating dan Moisturizing, Begini Cara Menentukan Kebutuhan Kulitmu

INFOSEE
Saturday, June 21, 2025

 Penulis: Natasya Regina Melati   |  Editor: Natasya Regina Melati 

Freepik/freepik

INFOSEE - Menjaga kesehatan kulit memang tidak semudah membalikkan telapak tangan, terutama saat kamu merasa kulit terasa sangat kering saat bangun tidur. Tapi, benarkah itu tanda kulitmu kering atau justru dehidrasi? 

Istilah hydrating dan moisturizing sering kali dianggap sama, padahal keduanya memiliki makna dan fungsi berbeda dalam dunia skincare. 

Agar tidak salah langkah dalam memilih perawatan kulit, dua dokter kulit bersertifikasi—Dr. Lindsey Zubritsky dan Dr. Kenneth Mark—mengupas secara lengkap perbedaan antara keduanya, sebagaimana dilansir dari Byrdie.

Apa Itu Menghidrasi Kulit?

Menghidrasi kulit berarti meningkatkan kadar air dalam lapisan kulit. Bayangkan seperti meminum segelas air saat haus—begitu pula hidrasi pada kulit. Menurut Dr. Zubritsky, proses ini lebih banyak mempengaruhi lapisan terluar kulit (stratum korneum), memberikan efek kulit tampak lebih kenyal dan segar.

Untuk menghidrasi kulit, Zubritsky menyarankan mencari produk dengan bahan aktif yang berfungsi sebagai humektan, yaitu bahan yang menarik dan mengikat air dari lingkungan sekitar ke dalam kulit.

Salah satu humektan paling efektif adalah asam hialuronat (hyaluronic acid), yang bisa ditemukan dalam produk seperti Neutrogena Hydro Boost Water Cream. Produk ini diklaim mampu memberikan hidrasi sembilan kali lebih banyak dibandingkan kulit tanpa perawatan.

Selain itu, asam laktat (lactic acid) juga merupakan humektan yang bagus untuk menambah kadar air kulit sekaligus bekerja sebagai eksfoliator ringan yang ramah untuk kulit sensitif.

Apa Itu Melembapkan Kulit?

Berbeda dari hidrasi, moisturizing atau melembapkan kulit berfokus pada memperkuat dan melindungi lapisan penghalang kulit (skin barrier). Tujuannya adalah menjaga kelembapan yang sudah ada di dalam kulit agar tidak menguap dan menciptakan sensasi kulit yang halus, lembut, dan kenyal.

Dr. Zubritsky menyebut bahwa bahan pelembap biasanya termasuk dalam kelompok emolien dan oklusif, seperti ceramide, dimethicone, shea butter, lanolin, dan petrolatum. Produk favoritnya untuk pelembapan adalah Tatcha The Dewy Skin Cream, yang kaya akan squalane dan antioksidan untuk mengunci kelembapan sekaligus memberikan tampilan kulit yang bercahaya.

Sementara itu, untuk kasus kulit sangat kering dan pecah-pecah, Dr. Mark menyarankan menggunakan salep dengan perlindungan fisik oklusif, seperti Aquaphor Ointment, yang sangat efektif dalam mencegah kehilangan air berlebih dari permukaan kulit.

Bagaimana Mengetahui Kebutuhan Kulit: Hidrasi atau Pelembap?

Kunci utama dalam menentukan apakah kulitmu butuh hidrasi atau pelembap adalah dengan mengetahui jenis kekeringan yang kamu alami. Dr. Zubritsky menjelaskan bahwa:

  • Kulit dehidrasi berarti kekurangan air. Gejalanya antara lain kulit terasa kencang, tampak kusam, dan garis halus lebih terlihat. Solusinya: gunakan bahan penghidrasi seperti humektan.
  • Kulit kering berarti kekurangan minyak (lipid). Tandanya bisa berupa tekstur kasar, kemerahan, mengelupas, atau terasa gatal. Solusinya: gunakan pelembap dengan kandungan oklusif atau emolien.

Untuk mengecek apakah kulitmu dehidrasi, cobalah pinch test: cubit ringan kulit pipi atau punggung tangan. Jika kulit lambat kembali ke posisi semula, kemungkinan besar kulitmu sedang mengalami dehidrasi.

Meski demikian, perlu diingat bahwa kedua kondisi ini bisa saling tumpang tindih. Banyak produk skincare saat ini menggabungkan fungsi hidrasi dan pelembapan sekaligus. Oleh karena itu, penting untuk memahami kandungan produk dan menyesuaikannya dengan kondisi kulitmu.

Dengan memahami perbedaan mendasar antara hidrasi dan pelembapan, kamu bisa lebih bijak memilih produk skincare dan merancang rutinitas yang tepat. Baik kulit dehidrasi maupun kering sama-sama butuh perhatian, dan langkah awalnya adalah mengenali kebutuhan kulitmu secara menyeluruh.

Jangan lupa, konsultasi dengan dermatolog atau ahli kulit tetap jadi pilihan terbaik untuk menentukan regimen perawatan kulit yang paling efektif dan aman.