Konser Deadline ini menjadi comeback panggung formasi lengkap pertama Jennie, Jisoo, Rosé, dan Lisa setelah vakum hampir 2 tahun 8 bulan. Merilis secara eksklusif di atas panggung Goyang, “JUMP” langsung memanaskan atmosfer konser BLACKPINK.
Natasya Regina Melati
![]() |
| Konser BLACKPINK 'Deadline' (Instagram/thedeadlinetour) |
INFOSEE - BLACKPINK resmi memperkenalkan single terbaru bertajuk “JUMP” pada malam pembuka tur dunia “DEADLINE” di Goyang Sports Complex Main Stadium, 5 Juli 2025.
Penampilan perdana ini menjadi comeback panggung formasi lengkap pertama Jennie, Jisoo, Rosé, dan Lisa setelah vakum hampir 2 tahun 8 bulan.
Dirilis secara eksklusif di atas panggung Goyang, “JUMP” langsung memanaskan atmosfer konser dan mengisyaratkan era musik baru yang siap memecahkan rekor global.
Tur “DEADLINE” sendiri digelar selama dua malam di Goyang (5–6 Juli) sebelum melanjutkan 31 pertunjukan di 16 kota internasional, termasuk Los Angeles, Chicago, Toronto, New York, Paris, Milan, Barcelona, London, Kaohsiung, Bangkok, Jakarta, Bulacan, Singapura, Tokyo, dan Hong Kong.
Ini menjadi rangkaian tur global pertama BLACKPINK sejak “Born Pink World Tour” berakhir pada 2023—selang hampir 22 bulan—dengan skala produksi yang menurut YG Entertainment jauh lebih besar dibanding konser pembuka tur sebelumnya di Seoul.
Tak hanya suguhan musik dan visual berenergi tinggi, BLACKPINK juga meluncurkan “Anti‑Scalping Campaign with the Audience” bersama Korea Popular Music Performance Industry Association.
Kampanye ini menghadirkan kuis interaktif seputar praktik calo tiket; pemenang akan memperoleh stiker edisi terbatas khusus tur “DEADLINE”.
Upaya ini mendapat sorotan setelah maraknya penjualan kembali tiket dengan harga selangit, termasuk di Taiwan yang sempat menembus NT$400.000 (sekitar USD 13.400), atau 45 kali lipat harga resmi.
Dengan debut live “JUMP”, produksi panggung spektakuler, dan komitmen pro‑penggemar lewat kampanye anti‑scalping, BLACKPINK kembali menegaskan posisinya sebagai ikon K‑Pop global yang tak hanya mendominasi tangga lagu, tetapi juga memimpin perubahan positif di industri konser internasional.

