Film ketiga dari saga Avatar ini, Avatar: Fire and Ash menjanjikan perubahan drastis dari visual penuh warna di dua film sebelumnya. Kali ini, penonton akan dibawa ke dunia tandus dan monokrom, dengan lanskap dipenuhi abu dan api yang meledak dari kawah gunung berapi.
Natasya Regina Melati
| Poster Avatar: Fire and Ash (dok. Disney) |
INFOSEE - Setelah membawa penonton menjelajahi dunia laut Metkayina yang memukau, sutradara James Cameron siap menghadirkan petualangan baru yang jauh lebih kelam dan menegangkan dalam Avatar: Fire and Ash.
Film ketiga dari saga Avatar ini menjanjikan perubahan drastis dari visual penuh warna di dua film sebelumnya. Kali ini, penonton akan dibawa ke dunia tandus dan monokrom, dengan lanskap dipenuhi abu dan api yang meledak dari kawah gunung berapi.
Sesuai dengan judulnya, Avatar: Fire and Ash memperkenalkan klan baru yang belum pernah muncul sebelumnya, yaitu Klan Ash atau Mangkwan. Dipimpin oleh Varang (diperankan Oona Chaplin), klan ini memiliki ciri khas mencolok: wajah mereka tertutup abu vulkanik, dan kepala mereka dihiasi ornamen merah mencolok.
Yang membuat klan ini makin menakutkan, Na’vi dari Mangkwan memiliki kemampuan luar biasa untuk memegang api dengan tangan kosong tanpa rasa sakit, menunjukkan hubungan unik dan kuat mereka dengan elemen api—mirip dengan simbiosis Na’vi Metkayina terhadap air.
Dalam trailer yang dirilis, terlihat jelas bahwa Klan Ash menjadi ancaman besar bagi Jake Sully (Sam Worthington), Neytiri (Zoe Saldaña), dan keluarga mereka.
Ketegangan internal pun muncul, terlihat dari pertengkaran Jake dan Neytiri di mana Jake berteriak, “Kau tidak bisa hidup seperti ini, sayang, dalam kebencian!”
Adegan demi adegan memperlihatkan intensitas konflik yang kian memanas: Neytiri menyerang dari udara dengan Banshee kesayangannya, panah terhunus, mengarah ke Klan Ash; sementara Varang terlihat memegang penyembur api dan terlibat duel sengit dengan Kiri muda (Sigourney Weaver).
Pertarungan ini tak hanya fisik, tapi juga spiritual—karena Kiri adalah satu-satunya Na’vi yang memiliki koneksi mistis dengan dewa mereka, Eywa. Namun Varang, dengan tatapan dingin, berkata, “Dewimu tidak berkuasa di sini,” menghadirkan aura dominasi dan ketakutan.
James Cameron sendiri menyebut bahwa Varang adalah pemimpin yang lahir dari penderitaan luar biasa. “Dia menjadi kuat karena itu,” ungkapnya kepada Empire Magazine. “Dia akan melakukan apa pun untuk bangsanya, bahkan hal-hal yang kita anggap jahat.”
Selain Klan Ash, trailer juga memperkenalkan kelompok Na’vi lain yang disebut Wind Traders—pengelana damai dari udara yang bergerak menggunakan kapal layar raksasa berbentuk ubur-ubur, ditarik oleh makhluk terapung. Keberadaan mereka menambah dimensi baru pada dunia Pandora yang kian luas dan kompleks.
Tak hanya konflik eksternal, Avatar: Fire and Ash juga menampilkan drama internal yang membelit keluarga Jake. Terlihat Jake tertangkap oleh pasukan RDA dan digiring ke markas militer, sementara anak-anaknya tampak berada dalam berbagai bahaya.
Spider (Jack Champion), anak manusia yang tumbuh bersama suku Jake dan anak dari Quaritch (Stephen Lang), juga terlihat terjebak dalam situasi genting yang belum terungkap sepenuhnya.
Avatar: Fire and Ash dijadwalkan tayang perdana di bioskop pada 19 Desember 2025, dan diprediksi akan menjadi salah satu film terbesar akhir tahun. Dengan visual mencengangkan, kisah yang makin gelap, serta hadirnya klan baru yang mematikan, film ini wajib masuk daftar tontonan kamu.
Masih ada waktu buat rewatch dua film sebelumnya atau sekadar mengingat kembali siapa saja karakter penting yang mungkin sudah kamu lupakan!
